Kamis, 13 Agustus 2015

Tiong Kandang



SELAYANG PANDANG TENTANG TIONG KANDANG










Tiong Kandang



Menurut legenda Gunung Tiong Kandang berasal dari seekor Burung Tiong yang berada dalam kandang (sangkar) kemudian tersangkut di atas tunggul kayu. Burung Tiong ini mengumpulkan sampah-sampah dari berbagai jenis sampah-sampah yang berada disekitarnya. Lama kelamaan tumpukan sampah menjadi tumpukan yang meninggi dan membesar menjadi sebuah gunung. Gunung tersebut akhirnya diberi nama Gunung Tiong Kandang. Jika kita mendaki ke puncak Gunung Tiong Kandang akan melalui Dusun Mangkit dan beristirahat di tengah-tengah gunung Tiong Kandang (pedagi), konon menurut masyarakat setempat di pedagi ini tidak boleh berbicara sembarang karena tempat ini dianggap tempat keramat bagi masyarakat setempat. Kita juga akan melewati sebuah batu dengan ketinggian 160 cm. Batuan ini berbentuk pintu masuk. Batu pintu masuk ini sering disebut juga batu berimpit, mitos yang ada di batu berimpit ini menurut masyarakat setempat yaitu batu ini akan saling mengimpit jika ada seorang anak kampang (anak haram) yang melewati nya. Batu berimpit ini berbentuk lorong yang selalu digunakan masyarakat untuk menuju puncak gunung. Sedangkan dikiri dan kanan batu terdapat jurang yang sangat dalam. Keunikan lain Kawasan Gunung Tiong Kandang adalah Batu Kulintang dan Batu Pengasih. Disebut Batu Kulintang karena keberadaan batu ini sejak dahulu sampai saat ini bersusun berderet seperti susunan kulintang. Sedangkan Batu Pengasih merupakan batu yang terletak di puncak gunung Tiong Kandang. Mitos yang terdapat pada batu pengasih ini adalah jika kita menghusap batu ini berkali-kali sembari menyebut nama orang yang kita kasihi, dan jikalau beruntung kita akan mendapat sebuah batu kecil kemudian disimpan dan orang kita kasihi atau kita cintai akan menjadi milik kita selamanya. Dari batu pengasih ini pula kita dapat memandang keindahan alam yang ada disekitar gunung. Selain itu, di sekitar puncak Tiong Kandang juga terdapat batu berangin, batu berangin ini adalah batu yang selalu berangin, batu berangin juga di sebut masyarakat setempat adalah pasar bunyik, bunyik adalah mahkluk gaib yang yang menyerupai manusia namun bunyik tidak mempunyai belahan yang terdapat di atas bibir dan bawah hidung. Dari batu berangin ini kita dapat menikmati keindahan alam yang ada di sekitar gunung Tiong Kandang dan disini juga merupakan tempat paling di minati oleh para pendaki untuk beristirahat sambil menikmati panorama alam yang begitu indah. Gunung Tiong Kandang juga merupakan penyuplai buah durian terbesar dari Kecamatan Balai Batang Tarang. Buah durian dari gunung ini dijual kepada pembeli yang sudah menunggu, buah durian ini juga diolah masyarakat menjadi dodol atau biasa disebut lempok durian dan makanan ini pun menjadi ciri khas makanan dari Batang Tarang bagi pendatang yang datang ke Batang Tarang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar